Berkenalan dengan orang-orang baru, tinggal dalam satu atap, melakukan seluruh kegiatan bersama, mengalami segala manis dan pahit; adalah sebagian kisah yang kita lalui selama di Mabna Ummu Salamah, mabna yang selalu kita embel-embeli dengan kata “al Mahbubah”. Ya, at least, bagi kita, para penghuninya, mabna yang disingkat USA ini adalah segalanya. Setidaknya, untuk satu tahun ajaran ini, 2011-2012, waktu, tenaga, dan cinta benar-benar harus tercurah untuk menghidupkan USA tercinta.
Create Sweet Moments |
Tidak selamanya menyenangkan tinggal di lingkungan baru. Begitu juga di USA, tidak selamanya seirama dengan suasana hati kita. Rasa jengkel dan kecewa bahkan marah pasti ada dan pernah terselip di hati. Entah itu rasa jengkel, kecewa, dan marahnya mahasantri kepada para musyrifah dan murabbiyah ataupun musyrifah dan murabbiyah pada mahasantri. Normal dan tidak bisa dihindari hal tersebut selama tinggal bersama dengan orang dan lingkungan yang asing, yang beda dari rumah sendiri.
Hmm... pertanyaan yang selalu ditanyakan mahasantri dari tahun ke tahun. Respon dari pertanyaan itu pun hampir selalu sama, “Kalau mau bebas ya di kos, jangan di ma’had!” hehehe... #betul..betul..betul..
Yup! Memang benar banget, kalau di ma’had atau pesantren lainnya pasti dan wajib ada peraturan beserta sanksinya. Bukan pesantren namanya kalau tidak ada peraturan karena visi-misinya yang mengarah pada pembentukan kepribadian penghuninya. Hanya saja, setiap pesantren pasti punya peraturan yang berbeda dengan pesantren lainnya. Begitu juga dengan Ma’had Sunan Ampel al ‘Aly (MSAA) UIN Maliki Malang, peraturannya jauh beda dengan pesantren kebanyakan.
Kenapa?
Karena MSAA tidak bisa dikatakan MURNI pesantren. MSAA ada karena visi universitas yang ingin mengintegrasi kehidupan universitas dan kehidupan pesantren. Lahirlah MSAA yang juga menaungi Mabna USA dan mabna-mabna lainnya (4 mabna cewek dan 5 mabna cowok).
Coba deh dipikir...
Apa ada sih pesantren yang membiarkan santrinya keluyuran di Matos, MOG atau pusat-pusat perbelanjaan lainnya?
Apa ada pesantren yang dengan baik hati menetapkan pukul 21.00 WIB sebagai batas waktu pulang ke mabna?
Apa ada pesantren yang memberikan keleluasaan santrinya untuk membawa barang elektronik, seperti handphone, setrika, dan laptop?
Apa ada pesantren yang baik hati menyediakan sarana sinyal wi-fi gratis tis 24 jam?
Bagi yang sudah pernah mondok, bisa dibandingkan sendiri perbedaan pondoknya dulu dengan MSAA dan bagi yang belum pernah mondok, gak usah mencoba membandingkan kehidupan di rumahnya dengan MSAA karena sudah pasti berbeda sekali ^_^
Sebenarnya, ada satu hal yang ingin disampaikan pengurus MSAA kepada setiap mahasantri. Kami hanya berharap agar para mahasantri menjalankan segala kegiatan dan menaati setiap peraturan dengan hati legowo. Bukan bermaksud ingin memaksa.
Ingat... kalian masuk ke UIN Maliki Malang karena pilihan sendiri.
Mungkin ada sebagian yang bilang, “Saya dipaksa orangtua”, Hyeaaa... please deh! Kan bisa dibicarakan baik-baik dengan ortu kalau kalian emang punya pilihan sendiri. Kalau alasan kalian logis, ortu pasti tidak akan memaksakan kehendak dan kalaupun ortu tetap berkeinginan untuk menjadikan kalian bagian dari sivitas akademika UIN Maliki, they must have their strong reason, right? Nggak ada ceritanya ortu pengen anak-anaknya jadi generasi berandalan ^_^
Menjadikan UIN Maliki sebagai tempat melanjutkan studi, berarti siap nggak siap kalian harus menghadapi segala peraturannya. Tinggal di ma’had selama setahun, mengikuti kegiatan ma’had serta taat peraturan, dan mengikuti Perkuliahan Khusus Pembelajaran Bahasa Arab atau istilah Italia-nya PKPBA ^_^
Kalau emang dari awal sudah ngerasa nggak sanggup, toh Pak Imam Suprayogo ataupun Gus Isyroqunnajah nggak bakal maksa kalian untuk tetap masuk ke sini, ya to? Hehehe...
Trus gimana dong?
Ya karena udah terlanjur nyemplung di USA, yuuuk sama-sama tata niat kita untuk setia sama pilihan yang sudah kita buat. Yuk kita ‘hidupkan’ mabna kita dengan partisipasi aktif seluruh anggota (murobbiyah, musyrifah, sampe mahasantri).
Nggak ada lagi ceritanya pengumuman iqob yang menghabiskan kertas berlembar-lembar dan menyita space di Mading.
Nggak ada lagi ceritanya isti’lamat rame karena pengumuman iqob seluruh devisi (apa nggak sumpek dengerinnya?).
Nggak ada lagi ceritanya para mahasantri yang keluyuran dari kamar musyrifah lantai 1 sampe 4 untuk minta tandatangan di kertas iqob (malu dooong...).
Nggak ada lagi ceritanya mahasantri yang terkunci di dalam mabna pada saat Shobahul Lughoh (hayoo.. siapa tuh J)
Manfaatkan waktu setahun selama di MSAA untuk menggali apa yang belum pernah kalian dapat. Ciptakan kenangan termanis dengan teman-teman kamar, para musyrifah, murobbiyah, dan seluruh member USA. Dukung seluruh kegiatan yang diadakan dan diikuti oleh delegasi Mabna USA dengan teriakan-teriakan ceria dan semangat khas kita:
“Sportive, Competitive, to be Numero UNO!!”
By: Onyudz ^_^
USA, 4 Desember 2011
Need your comments, friends :)
BalasHapusdon't be a silent readers!!
Pengen deh... suatu saat nggak ribet sama yg namax absen hehehe... semoga suatu saat bnr2 menjadi insan yg terpercaya #amiiin
BalasHapusWah2..komen apa ya..?
BalasHapus